Rabu, 23 Agustus 2017

Strychnos nux-vomica (Strychnine tree/Pohon Strychnine)

(Terjemahan bahasa Indonesia oleh Ryururiver)

Ilustrasi dari Tumbuhan Obat Köhler


Habitat


Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudikotil
(unranked) : Asterids
Ordo : Gentianales
Famili : Loganiaceae
Genus : Strychnos
Spesies : Strychnos nux-vomica

Nama Binomial
: Strychnos nux-vomica L.

Sinonim :

  • Strychnos nux-vomica var. oligosperma Dop
  • Strychnos spireana Dop




Pohon Strychnine (The Strychnine tree) (Strychnos nux-vomica L.) juga dikenal sebagai nux-vomica, kacang beracun, semen strychnos dan kancing quaker (quaker buttons), adalah pohon deciduous (pohon yang menggugurkan daunnya di musim tertentu) yang berasal dari India, dan Asia Tenggara. Tumbuhan ini termasuk pohon berukuran-medium dari famili Loganiaceae yang tumbuh pada habitat terbuka. Daunnya berbentuk ovatus dan berukuran sekitar 2-3.5 inci (5.1-8.9 cm).

Tumbuhan ini merupakan sumber utama dari alkaloid strychnine dan brucine yang sangat beracun dan juga amat pahit, yang terutama terletak di dalam biji di dalam buah pohon ini yang berbentuk bundar dan berwarna hijau hingga oranye. Biji tanaman ini mengandung sekitar 1.5% strychnine, dan bunga keringnya mengandung 1.0%. Tetapi kulit pohonnya juga mengandung brucine dan senyawa beracun lainnya.
Strychnos dipromosikan dalam pengobatan alternatif sebagai pengobatan untuk berbagai kondisi, namun hal tersebut tidak didukung oleh bukti medis. Penggunaan strychnine sangat diatur di berbagai negara, dan biasanya digunakan dalam umpan untuk membunuh mamalia liar, termasuk anjing liar, rubah, dan tikus. Keracunan umum yang tak disengaja biasanya terjadi karena menghirup bubuknya atau dengan penyerapan melalui kulit.

Deskripsi dan bagian-bagian pohon

Biji Strychnos nux-vomica

Strychnos nux-vomica merupakan pohon berukuran medium yang memiliki batang utama pendek dan tebal. Kayunya padat, keras berwarna putih, dan rapat. Cabang-cabangnya tidak beraturan dan dilapisi oleh kulit kayu halus berwarna kelabu. Tunas mudanys berwarna hijau tua berlapis mantel mengilap. Daun-daunnya memiliki susunan yang berlawanan dengan bentuk silang (opposite decussate), dengan batang daun pendek dan bentuk daun oval, juga dilapisi mantel mengilap dan halus di kedua sisinya. Panjang daunnya sekitar 4 inci (10 cm) dan memiliki lebar sekitar 3 inci (7.6 cm). Bunganya kecil berwarna hijau pucat dan berbentuk corong. Bunga-bunga itu mekar di musim yang dingin dan memiliki bau yang tidak enak. Buah pohon ini memiliki ukuran hampir sebesar apel besar dengan kulit keras yang permukaannya halus, dan ketika matang buahnya akan memiliki warna oranye lembut. Daging buahnya empuk dan berwarna putih dengan cairan mirip bubur jelly yang mengandung lima biji yang dilapisi oleh sejenis benang wol yang lembut.

Biji tanaman ini berbentuk seperti piringan rata yang seluruhnya tertutup oleh rambut yang memancar dari bagian tengah sisinya. Hal itu memberikan biji tanaman ini suatu kilauan yang amat khas. Biji ini sangat keras, dengan endosperma bertanduk yang berwarna kelabu gelap di mana terletak embrio kecil yang tidak mengandung bau/aroma, namun memiliki rasa yang sangat pahit.

Bibit nux-vomica

Pengobatan Alternatif

Kulit pohon Strychnos nux-vomica

Strychnos dipromosikan dalam pengobatan herbal sebagai pengobatan untuk berbagai penyakit termasuk kanker dan penyakit jantung. Hal ini tetap dilakukan meskipun tak ada bukti bahwa strychnos berguna untuk menyembuhkan penyakit tertentu.

Karena bijinya yang mengandung racun strychnine, para dokter konvensional tidak merekomendasikannya sebagai obat-obatan. Tanaman ini dimasukkan ke dalam daftar Komisi E mengenai tanaman herba yang tidak diizinkan, karena tanaman ini tidak direkomendasikan dan belum pernah dibuktikan bahwa tanaman ini aman atau efektif untuk digunakan.

Dalam Ayurveda (sistem pengobatan orang-orang India), hudar adalah sebuah campuran yang mengandung Strychnos nux-vomica. Biji tanaman ini pertama-tama direndam di dalam air selama lima hari, lalu di dalam susu selama dua hari, setelah itu direbus di dalam susu. Di India, kandungan racun/kualitas minyak obat tradisional yang telah diproses dari biji strychnos ini dapat diatur/dikurangi dengan menguji alkaloid racunnya menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) yang telah ditetapkan dan/atau metode HPLC-UV.


Footnote : I do this translation simply because I was learning information about this plant and it's toxicity. I didn't do this translation for any financial benefit. The original information was published at https://en.wikipedia.org/wiki/Strychnos_nux-vomica. If you were related to this site and information and want me to delete or change this post, please tell me at river.tsumugi@gmail.com. Thank you very much.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar