Castor Oil Plant/Tanaman Jarak (Ricinus communis)
Terjemahan Bahasa Indonesia oleh Ryururiver
Catatan :
-Untuk genus hewan yang bernama sama, Ricinus, (serangga/insecta, Phthiraptera), lihat Ricinus (hewan)
Ricinus communis : daun dan bunga (bunga jantan tumbuh di bagian atas) dari tanaman Jarak.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudikotil
(tidak terdaftar) : Rosids
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Sub-famili : Acalyphoideae
Tribe : Acalypheae
Sub-tribe : Ricininae
Genus : Ricinus L.
Spesies : Ricinus communis
Nama Binomial : Ricinus communis. L
Ricinus communis
Ricinus communis, disebut juga tanaman Jarak, tanaman minyak kastroli, atau kasturi (castor bean), adalah spesies tumbuhan berbunga dari famili karet-karetan Euphorbiaceae. Spesies ini adalah spesies tunggal dari sebuah genus monotypic, Ricinus, dan sub-tribe Ricininae. Saat ini, evolusi dari biji Jarak dan hubungannya dengan spesies lain dipelajari menggunakan peralatan genetika modern. Tanaman ini bereproduksi dengan sistem penyerbukan campuran, dimana perkawinan sendiri dapat terjadi secara geitonogamy, namun pada saat yang sama juga dapat terjadi persilangan secara anemophily (penyerbukan dengan bantuan angin) atau entomophily (penyerbukan dengan bantuan serangga).
Benih tanaman ini adalah biji jarak/kacang kasturi (castor bean), namun meskipun namanya seperti itu, biji ini sebenarnya bukanlah kacang (bean). Tanaman Jarak merupakan tanaman asli daerah tenggara Mediterania, Afrika Timur, dan India, namun tanaman ini tersebar luas di seluruh daerah tropis (dan dapat tumbuh di banyak tempat lainnya sebagai tanaman hias).
Biji Jarak adalah sumber utama dari minyak jarak/minyak kastroli yang memiliki banyak manfaat. Biji Jarak mengandung 40% hingga 60% minyak yang kaya akan trigliserida, terutama ricinolein. Biji Jarak juga mengandung ricin, racun yang larut dalam air, yang juga terdapat dalam konsentrasi yang lebih rendah di seluruh bagian tanaman jarak tersebut.
Salah satu spesies tanaman yang tidak memiliki hubungan dekat dengan jarak, Fatsia japonica, ternyata wujudnya sangat mirip dengan tanaman jarak dan dikenal sebagai tanaman jarak palsu.
Deskripsi
Ricinus communis memiliki sifat yang sangat bervariasi dalam kebiasaan pertumbuhan dan bentuk tanamannya. Variasi ini telah ditingkatkan oleh para pengembang tanaman ini yang telah menyeleksi sejumlah varietas budidaya yang memiliki warna daun dan bunga yang beragam, serta produksi minyak yang bervariasi. Tanaman ini tergolong jenis sesemakan bertunas tahunan (perennial) yang cepat tumbuh dan dapat mencapai ukuran setinggi pohon kecil (sekitar 12 meter atau 39 kaki), namun tanaman ini tidak dapat bertahan terhadap udara dingin.
Daunnya yang mengilap memiliki panjang 15-45 cm (5.9-17.7 inci), dengan tangkai yang panjang dan tumbuh secara alternate pada tangkai daunnya. Daun jarak berbentuk menjari (palmate) dengan 5-12 lobus (jari) dan bagian-bagian yang kasar dan bergerigi. Dalam beberapa varietas, warna awal daun jarak muda adalah merah gelap keunguan atau berwarna perunggu, lalu secara bertahap akan berubah warna menjadi hijau gelap, terkadang disertai semburat kemerahan ketika tumbuhan tersebut dewasa. Sebagian dedaunan dari beberapa varietas lainnya memiliki warna hijau sejak awal, sedangkan pada daun sisanya yang belum berwarna hijau, pigmen hijau memilih untuk mewarnai seluruh bagian tumbuhan yang berklorofil terlebih dahulu, yaitu daun, batang dan buah yang masih muda. Sehingga para daun tersebut tetap berwarna ungu / cokelat-gelap-kemerahan sepanjang hidup tanaman tersebut. Tanaman jarak dengan daun berwarna gelap dapat ditemukan tumbuh di sekitar tanaman jarak berdaun hijau. Dengan demikian dapat disimpulkan, sepertinya hanya ada gen tunggal yang mengatur produksi pigmen pada beberapa varietas tanaman jarak.
Batang tanaman ini (begitu juga dengan kulit buah kapsulnya yang bulat dan berduri) juga memiliki variasi pada pigmentasinya. Kulit buah kapsul dari beberapa varietas dapat menunjukkannya lebih baik daripada bunganya.
Kulit kapsul biji kering, dan yang sudah terbagi menjadi tiga bagian, karena mengeluarkan biji secara paksa.
Bunga dari tanaman jarak tersusun dalam kumpulan malai bunga –sejenis perbungaan (infloresens) tumbuhan, atau dalam beberapa varietas, naungan bunga monesis (monoecious) yang berwarna merah tanpa mahkota bunga. Bunga jantannya berwarna hijau kekuningan dengan benang sari utama yang berwarna krem dan terletak di dalam bulir berbentuk oval yang dapat mencapai ukuran panjang 15 cm (5.9 inci) ; bunga betinanya tersusun di ujung bulir, memiliki kepala putik utama berwarna merah.
Buahnya berduri, bertipe kapsul berwarna kehijauan (sampai ungu kemerahan), mengandung biji besar mengilap yang berbentuk oval seperti kacang, amat beracun dan berbintik-bintik kecokelatan. Biji jarak memiliki sejenis kulit tambahan yang disebut caruncle, yang juga merupakan salah satu tipe elaiosom (selaput pelindung biji). Hal ini mendukung penyebaran biji jarak oleh semut (myrmecochory).
Penamaan (Nomenklatur)
Nama Ricinus berasal dari sebuah kata dalam bahasa latin yang digunakan untuk tick / kutu yang termasuk laba-laba ektoparasit dalam ordo Parasitiformes; Tanaman jarak ini dinamai demikian karena bijinya memiliki tanda dan benjolan di ujungnya yang menyerupai sejenis kutu tertentu. Genus Ricinus De Geer juga disebutkan dalam ilmu hewan (zoologi) pada tahun 1778, dan menunjuk kepada serangga (bukan kutu) yang merupakan parasite dari burung, -- hal ini dimungkinkan, karena nama-nama hewan dan tumbuhan telah diatur dalam kode nomenklatur (penamaan) yang berbeda.
Nama yang umum digunakan untuk tanaman ini yaitu “minyak kastroli” (castor-oil) mungkin berasal dari kegunaannya sebagai bahan pengganti/substitusi untuk castoreum, yaitu sejenis parfum/wewangian yang terbuat dari kelenjar perineum kering berang-berang (dalam bahasa latin, castor berarti berang-berang). Tanaman ini juga memiliki nama umum lainnya, yaitu palem kristus, atau Palma Christi, yang diperoleh dari kemampuan minyak kastroli yang terkenal untuk menyembuhkan luka dan penyakit.
Manfaat Sebagai Obat-obatan
Minyak kastroli/minyak jarak memiliki banyak manfaat dalam bidang pengobatan dan aplikasi lainnya.
Sejenis ekstrak beralkohol yang berasal dari daun jarak telah menunjukkan hasil, – dalam percobaan laboratorium terhadap tikus, – untuk melindungi hati dari kerusakan terhadap beberapa jenis racun tertentu.
Ekstrak bermetanol dari daun Ricinus communis digunakan dalam tes antimikroba untuk melawan delapan bakteri patogen pada tikus dan memperlihatkan sifat antimikroba. Ekstrak tersebut tidak mengandung racun. Perikarp (lapisan dinding buah) dari tanaman Ricinus memperlihatkan adanya efek terhadap sistem saraf pusat tikus pada dosis rendah. Pada dosis tinggi, tikus tersebut mati dengan cepat.
Ekstrak cair yang terbuat dari kulit akar tanaman ini menunjukkan adanya aktivitas analgesik (zat pereda rasa sakit) pada tikus.
Zat antihistamin (zat pereda reaksi alergi) dan anti inflamasi (anti peradangan) telah ditemukan dalam ekstrak etanol dari kulit akar tanaman Ricinus communis.
Manfaat lainnya
Ekstrak dari tanaman Ricinus communis menunjukkan adanya aktivitas zat acaricidal (racun pembunuh kutu dan laba-laba parasit) dan insecticidal (racun pembunuh serangga) terhadap serangga dewasa Haemaphysalis bispinosa Neumann (sub kelas Acarina : famili Ixodidae) dan lalat pengisap darah Hippobosca maculata Leach (Ordo Diptera : Famili Hippoboscidae).
Suku-suku Bodo di daerah Bodoland, Assam (India), menggunakan daun-daun dari tanaman ini untuk memberi makan dan memelihara larva ulat sutera muga dan endi.
Minyak jarak adalah pelumas mesin motor yang efektif dan telah digunakan untuk mesin pembakaran internal, termasuk mesin-mesin pesawat terbang pada Perang Dunia ke-I, beberapa mobil balap dan beberapa model pesawat terbang. Menurut sejarah, minyak ini sangat populer sebagai pelumas untuk mesin dua tak karena ketahanannya yang tinggi terhadap panas dibandingkan pelumas yang berbahan dasar minyak bumi. Minyak ini tidak dapat dicampur dengan baik bersama produk minyak bumi, terutama pada suhu rendah, namun dapat dicampur lebih baik dengan bahan bakar berbahan dasar methanol yang digunakan dalam model mesin berbusi pijar. Dalam catatan total kerugian pada pelumas ini, minyak ini memiliki kecenderungan untuk meninggalkan sisa karbon dan pernis di dalam mesin. Sebagian besar penggunaan minyak ini telah digantikan oleh minyak sintetis yang lebih stabil dan memiliki kadar racun yang lebih rendah.
Perhiasan juga sering dibuat dari biji jarak, terutama untuk kalung dan gelang.
Habitat, Pertumbuhan, dan Manfaat Holtikultura
Di Yunani, Ricinus communis cukup sulit untuk tumbuh sebagai pohon kecil. Sedangkan di negara-negara belahan bumi utara, tanaman ini mudah tumbuh sebagai tanaman annual (satu tahunan)
Kotiledon (bundar) dan daun sejati pertama (serrated) pada tanaman muda. Tanaman Jarak ini berumur sekitar empat minggu.
Meskipun Ricinus communis merupakan tanaman asli dari daerah tenggara Mediterania, Afrika Timur dan India, saat ini tanaman tersebut telah mengalami penyebaran ke seluruh wilayah tropis. Pada area yang memiliki iklim yang cocok dengannya, Jarak akan menempatkan dirinya sendiri dengan mudah dan hal tersebut menyebabkan tanaman ini dapat menjadi tanaman invasif dan seringkali mudah ditemukan pada area terbuang/tak terpelihara.
Tanaman ini juga dimanfaatkan secara ekstensif sebagai tanaman dekorasi taman dan area umum lainnya, terutama sebagai tanaman komponen utama ‘dot plants’ dalam skema bedengan (bedding schemes) tradisional. Jika tanaman ini ditanam lebih awal, di dalam rumah kaca, dan dibiarkan tumbuh pada suhu sekitar 20oC (68oF) sampai waktunya untuk dipindahkan keluar rumah kaca, maka tanaman jarak ini dapat mencapai tinggi 2-3 meter (6.6-9.8 kaki) dalam setahun. Pada area yang rawan beku, tanaman ini biasanya tumbuh lebih pendek, dan tumbuh dengan siklus seperti tanaman annual (satu tahunan).
Namun, tanaman ini dapat tumbuh baik di luar rumah kaca pada iklim dingin, yaitu di sebelah selatan Inggris, dan daun-daunnya tidak muncul untuk menghindari kerusakan dari embun beku pada bagian yang harus dilindungi, sehingga tanaman ini tetap berwarna hijau (evergreen). Pada masa Edwardian, tanaman ini digunakan di taman-taman Toronto, Ontario, Kanada. Meskipun tidak dibudidayakan di sana, tanaman ini tumbuh secara liar di California selatan, terutama di Taman Griffith di Los Angeles.
Varietas Budidaya
Penyeleksian terhadap tanaman jarak telah dilakukan oleh para pengembang tanaman untuk digunakan sebagai tanaman hias (dalam hal ini tinggi tanaman merujuk kepada tanaman yang tumbuh secara annual atau tidak) dan untuk produksi minyak jarak secara komersial.
Varietas tanaman hias :
- ‘Gibsonii’ memiliki daun bersemburat merah dengan urat daun merah dan polong biji berwarna hijau bersemburat pink;
- ‘Carmencita Pink’ juga serupa, dengan batang berwarna merah bersemburat pink;
- ‘Carmencita Bright Red’ memiliki batang berwarna merah, daun berwarna gelap keunguan, dan polong biji berwarna merah;
- ‘Impala’ merupakan varietas yang agak padat/tertekan (tingginya hanya 1.2 meter atau 3.9 kaki) dengan batang dan dedaunan berwarna kemerahan, warnanya lebih terang pada tunas muda;
- ‘Red Spire’ adalah varietas yang tinggi, (2-3 meter atau 6.6-9.8 kaki) dengan batang merah dan dedaunan berwarna perunggu;
- ‘Zanzibarensis’ juga salah satu varietas yang tinggi (2-3 meter atau 6.6-9.8 kaki) dengan daun yang besar berwarna agak hijau (panjang daunnya sekitar 50 cm atau 20 inci) yang memiliki pelepah putih.
Varietas untuk produksi minyak jarak :
- ‘Hale’ diluncurkan pada tahun 1970 untuk Nagara Bagian Texas, Amerika Serikat. Varietas tanaman ini cukup pendek (hanya mencapai 1.2 m atau 3 kaki 11 inci) dan memiliki beberapa tandan.
- ‘Brigham’ adalah varietas dengan kandungan ricin yang telah dikurangi. Tanaman ini diadaptasikan untuk Texas, Amerika Serikat. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai 1.8 m (5 kaki 11 inci) dan memiliki 10% kandungan ricin dari varietas ‘Hale’.
- ‘BRS Nordestina’ dikembangkan oleh Embrapa (Brazil) pada tahun 1990 sebagai varietas yang dapat dipanen langsung dengan tangan dan dapat tumbuh di lingkungan semi-kering.
- ‘BRS Energia’ dikembangkan oleh Embrapa (2004) untuk dipanen secara mekanis atau dapat dipanen langsung menggunakan tangan.
- ‘GCH6’ dikembangkan oleh Universitas Sardarkrushinaga Dantiwada (India), pada tahun 2004. Varietas ini tahan terhadap busuk akar dan toleran terhadap penyakit layu akibat Jamur Fusarium (Fusarium wilt).
- ‘GCH5’ dikembangkan oleh Universitas Sardarkrushinaga Dantiwada (India), pada tahun 1995. Varietas ini tahan terhadap penyakit layu akibat Jamur Fusarium (Fusarium wilt).
- ‘Abaro’ dikembangkan oleh Institut Penelitian Pertanian Ethiopia, dan EORC di Ethiopia untuk pemanenan langsung menggunakan tangan.
- ‘Hiruy’ dikembangkan oleh Institut Penelitian Pertanian Ethiopia, Melkassa dan Wondo Genet (letaknya juga di Ethiopia) untuk pemanenan langsung menggunakan tangan selama tahun 2010/2011.
Interaksi antar Tumbuhan dan Hewan
Ricinus communis merupakan tanaman inang bagi kupu-kupu kasturi pada umumnya (Ariadne merione), ngengat sutera Eri (Samia cynthia ricini) dan ulat dari ngengat kasturi (Achaea janata). Tanaman ini juga digunakan sebagai makanan oleh larva beberapa spesies serangga dari ordo Lepidoptera, termasuk Hypercompe hambletoni dan ngengat pala (Discestra trifolii).
Potensial Menimbulkan Alergi
Ricinus sangat berpotensi untuk menimbulkan alergi dan memiliki nilai skala alergi OPALS 10 dari skala 0-10. Tanaman ini juga merupakan pemicu yang sangat kuat untuk penyakit asma. Alergi terhadap Ricinus merupakan suatu hal yang biasa terjadi dan hal tersebut cukup berat untuk ditangani.
Tanaman jarak memproduksi serbuk sari yang amat ringan dalam jumlah yang berlimpah. Serbuk sari ini sangat mudah disebarkan oleh udara dan dapat terhirup ke dalam paru-paru, memicu reaksi alergi. Getah dari tanaman ini dapat menyebabkan ruam merah pada kulit. Seseorang yang memiliki alergi terhadap tanaman ini juga dapat mengalami ruam hanya dengan menyentuh daun, bunga atau biji tanaman jarak tersebut. Kemungkinan besar orang yang alergi terhadap tanaman jarak juga memiliki reaksi alergi silang terhadap getah karet dari tanaman Hevea brasiliensis yang bersaudara dengan tanaman ini.
Kandungan Racun
Biji Jarak
Artikel Utama : Ricin
Kandungan racun dari kacang kastor mentah (biji jarak mentah) disebabkan oleh adanya zat yang bernama ricin. Meskipun dosis yang menyebabkan kematian pada orang dewasa telah diputuskan sebanyak empat sampai delapan biji, laporan yang menyatakan adanya peristiwa keracunan ricin relatif sangat langka. Berdasarkan edisi Guinness World Records pada tahun 2007, tanaman ini ditetapkan sebagai tanaman yang paling beracun di seluruh dunia.
Gejala akibat adanya dosis berlebihan ricin di dalam tubuh antara lain adalah mual, diare, takikardia (denyut jantung yang semakin cepat), hipotensi (tekanan darah rendah), dan kejang-kejang yang terus terjadi hingga seminggu. Namun, racun tersebut dapat diekstrak dari biji jarak dengan cara membuatnya menjadi pekat dalam sebuah proses (yang cukup kompleks) yang serupa dengan proses yang digunakan untuk mengekstrak sianida dari almond.
Jika ricin tertelan, gejalanya mungkin dapat ditunda hingga 36 jam, namun biasanya gejala akan dimulai setelah 2-4 jam. Beberapa hal ini juga termasuk dalam gejalanya yaitu sensasi terbakar dalam mulut dan tenggorokan, rasa sakit di bagian perut, menguras isi perut dan diare berdarah. Setelah beberapa hari akan terjadi dehidrasi parah, penurunan tekanan darah dan berkurangnya urine. Jika tidak segera ditangani, kematian dapat terjadi dalam 3-5 hari, namun biasanya dalam sebagian besar kasus, penyembuhan total dapat dilakukan.
Kasus keracunan dapat terjadi ketika hewan ataupun manusia menelan biji jarak yang sudah pecah (terbuka), atau memecahkan biji jarak dengan mengunyahnya : biji yang masih utuh (tidak terbuka atau pecah) mungkin akan melewati saluran pencernaan bulat-bulat tanpa melepaskan racunnya. Tingkat keracunan terhadap spesies hewan adalah sebagai berikut : empat butir biji dapat membunuh seekor kelinci, lima butir membunuh seekor domba, enam butir dapat membunuh seekor lembu atau kuda, tujuh dapat membunuh seekor babi, dan sebelas butir biji jarak dapat membunuh seekor anjing. Sejauh ini bebek telah memperlihatkan daya tahan yang hebat terhadap biji jarak : membutuhkan sekitar 80 butir biji untuk membunuh para bebek tersebut.
Racun ini memberikan semacam perlindungan alami kepada tanaman jarak dari hama serangga seperti kutu daun (aphids). Ricin telah diteliti untuk manfaatnya yang potensial sebagai insektisida. Tanaman jarak ini juga merupakan sumber dari fungisida alami yaitu asam undecylenic.
Minyak jarak cold-pressed (diproduksi dengan teknik khusus) yang tersedia secara komersial di pasaran tidak beracun bagi manusia dalam dosis normal, baik dikonsumsi secara internal maupun eksternal.
Kandungan Kimia
Tiga macam terpenoid dan sebuah senyawa terkait-tokoferol telah ditemukan di dalam bagian tumbuhan Ricinus communis yang berada di atas tanah. Senyawa tersebut bernama (3E, 7Z, 11E)-19-hydroxycasba-3,7,11-trien-5-one,6α-hydroxy-10β-methoxy-7α,8α-epoxy-5-oxocasbane-20, 10-olide, 15α-hydroxylup-20(29)-en-3-one, dan (2R, 4aR, 5aR)-3, 4, 4a, 8a-tetrahydro-4a-hydroxy-2, 6, 7, 8a-tetramethyl-2-(4, 8, 12-trimethyltridecyl)-2H-chromene-5, 8-dione telah diisolasi dari ekstrak Ricinus communis bermetanol dengan menggunakan metode kromatografi.
Pemecahan gugus h-hexane dan ekstrak metanol akar Ricinus communis menghasilkan pengayaan terhadap dua triterpena : lupeol dan urs-6-ene-3, 16-dione (erandone). Ekstrak metanol mentah yang diperkaya gugus n-hexane dan diisolasi pada dosis 100 mg/kg per os menunjukkan aktivitas anti inflamasi (anti peradangan) yang signifikan terhadap model edema kaki belakang hewan yang diinduksi dengan karagenan.
Penggunaan Komersial secara Modern
Hasil biji tanaman jarak pada tahun 2006.
Artikel Utama : Minyak Kastroli/ Minyak Jarak
Produksi biji jarak secara global adalah sekitar 2 juta ton per tahun. Area terbesar yang memproduksinya adalah India (dengan lebih dari tiga perempat dari hasil keseluruhan), China, dan Mozambik, dan tanaman ini juga banyak ditanam sebagai tanaman pertanian di Ethiopia. Terdapat beberapa program pengembangan tanaman aktif di negara tersebut.
Produksi
Sepuluh Produsen Biji Jarak Teratas - 2013 | ||
Negara | Jumlah Produksi (ton) | Catatan |
India | 1,744,000 | |
Republik Rakyat Cina | 60,000 | * |
Mozambik | 60,000 | F |
Ethiopia | 13,000 | * |
Thailand | 12,000 | * |
Brazil | 11,953 | |
Paraguay | 11,000 | * |
Afrika Selatan | 6,200 | F |
Pakistan | 6,000 | * |
Vietnam | 6,000 | * |
Total Seluruh Dunia | 1,854,775 | A |
-Sumber : Divisi Statistik Departemen Ekonomi dan Sosial FAO, PBB.
Penggunaan modern lainnya
Di Brazil, minyak jarak (oleh orang-orang setempat minyak tersebut dikenal sebagai minyak mamona) saat ini digunakan untuk memproduksi biodiesel. Di daerah pedesaan, biji jarak yang melimpah banyak digunakan oleh anak-anak sebagai bola/batu ketapel, karena berat, ukuran, kekerasan dan bentuknya yang sesuai untuk digunakan sebagai peluru/batu ketapel.
Biji jarak yang menarik juga banyak digunakan pada perhiasan, terutama untuk kalung dan gelang. Minyak jarak secara tradisional digunakan pada kulit untuk mencegah kulit kering. Hal ini juga diterapkan sebagai bahan dasar pada berbagai kosmetik.
Minyak jarak dalam bentuk yang telah diproses lebih lanjut, yaitu Polyglycerol polyricinoleate atau PGPR, saat ini banyak digunakan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan cokelat batangan sebagai pengganti lemak kakao (cocoa-butter) yang harganya lebih mahal.
Minyak jarak juga sering digunakan di Amerika Serikat untuk mengusir tikus tanah dan tikus ladang kecil (vole) sebagai salah satu cara pemeliharaan tanaman.
Di Meksiko, tanaman ini dikenal sebagai Grilla (dieja gr-ee-ya).
Sejarah Penggunaan
Biji jarak telah ditemukan di dalam makam-makam Mesir pada 4000 tahun SM, minyak yang lambat terbakar ini sering digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak. Herodotus dan petualang/wisatawan Yunani lainnya mencatat manfaat minyak jarak sebagai penerangan, minyak untuk memijat tubuh dan untuk mempercepat pertumbuhan rambut dam memperbaiki teksturnya. Minyak ini juga terkenal digunakan oleh Cleopatra untuk mencerahkan bagian putih pada matanya.
Papyrus Ebers adalah sebuah catatan medis Mesir Kuno yang dipercaya berasal dari tahun 1552 SM. Diterjemahkan pada tahun 1872, catatan ini mendeskripsikan minyak jarak sebagai laksatif (obat pencahar).
Penggunaan minyak jarak (“eranda”) di India telah tercatat sejak 2000 tahun SM untuk lampu dan dalam pengobatan daerah menurut sistem pengobatan Unani, Ayurvedic dan sistem pengobatan tradisional lainnya sebagai laksatif, purgatif (obat pencahar), dan cathartic (obat yang mempercepat buang air besar).
Sistem pengobatan tradisional Ayurvedic mempertimbangkan minyak jarak sebagai raja pengobatan untuk menyembuhkan penyakit arthritis (radang sendi atau rematik). Minyak ini juga diberikan untuk diminum oleh anak-anak secara teratur untuk mengobati cacingan.
Biji jarak dan minyaknya juga telah digunakan di Cina selama berabad-abad, terutama diresepkan pada pengobatan setempat untuk digunakan secara internal atau digunakan dalam makanan penutup.
Minyak jarak digunakan sebagai sarana siksaan/paksaan oleh pasukan militer Blackshirts di bawah rezim diktator Italia Benito Mussolini. Pembangkang dan penentang rezim tersebut dipaksa untuk menelan minyak jarak dalam jumlah besar, memicu mereka untuk mengalami dehidrasi dan diare parah yang akhirnya dapat menyebabkan kematian. Metode hukuman ini pada mulanya dipikirkan oleh Gabriele D' Annunzio, seorang penyair dan pendukung fasis selama Perang Dunia I. (Lihat juga : Penggunaan Minyak Jarak sebagai Sarana Intimidasi di Fasis Italia).
Sumber teks : https://en.wikipedia.org/wiki/Ricinus
Footnote : I do this translation simply because I was learning information about this plant and its toxicity. I didn’t do this translation for any financial benefit. The original information was published at https://en.wikipedia.org/wiki/Ricinus . If you were related to this site and information and want me to delete or change this post, please tell me at river.tsumugi@gmail.com Thank you very much.
Sangan bermanfaat bagi kehidupan saya trimakasih sangat banyak☺🎂
BalasHapussama sama :)
Hapus